Lagi, SMS menjadi ujung tombak sebuah implementasi IT. Namun, sekarang di tubuh pemerintahan. Tujuannya satu: good governance.
Investasi Sepanjang Masa
Database penataan ruang ini, tentu saja, melibatkan banyak sektor lain di dalamnya. Terutama berkaitan dengan data sebuah daerah. Baik sarana, prasarana atau fasilitas pendukung pembangunan lainnya. Melihat dari sisi kompleksitas data yang dibangun, maka database penataan ruang ini merupakan sebuah investasi jangka panjang. Bahkan, menurut Dimyati, Portal Pentaan Ruang ini akan selalu di-update secara periodik. Sehingga bisa dikatakan bahwa proyek ini merupakan proyek yang tak akan kunjung usai. Sebab, isinya selalu baru, seiring pembangunan yang dilaksanakan di penjuru wilayah Indonesia.
Biaya pembangunan Portal Penataan Ruang yang mencapai Rp10,8 milyar terasa sepadan dengan visi ke depan yang hendak dicapai. Biaya sebasar ini paling banyak digunakan untuk pembuatan data awal. Sebuah hal yang wajar, mengingat kompleksitas data yang tersedia sangat tinggi.
Selain itu, tim yang mengerjakan Portal Penataan Ruang harus mengubah dari bentuk yang beraneka menjadi satu standar saja. Hal ini diperlukan, supaya data yang tersedia tidak membingungkan pengakses. Untuk itu, pada pengerjaan peta digitalnya, Dimyati beserta tim menggunakan Auto Desk Map Guide. Software untuk membuat peta digital ini berjalan di atas paltform Microsoft Windows Server 2003. Sedangkan untuk database-nya, Dimyati memilih menggunakan Oracle Spatial. Selain dikenal bisa menangani database yang sering diakses, Oracle juga dipilih karena bisa terintegrasi dengan Map Guide.
Database tersebut disimpan dalam server database yang berada di Cyber Building. Sedangkan server yang ada kantor Dirjen Penataan Ruang di kawasan Blok M, Jakarta Selatan, merupakan server aplikasi.
Dari server di kantor Dirjen Penataan Ruang ini, dihubungkan dengan leased line ke server induk di Cyber Building. Leased line yang digunakan merupakan jasa pihak ketiga. Yakni Telkom dan ISP Generasi Digital Indonesia.
Junius menyedari sepenuhnya, bahwa sebuah sistem informasi yang ideal, bukan hanya mengandalkan sisi dana saja. Tetapi juga kualitas sumber daya manusia (SDM) yang tangguh. Tak heran, proyek ini melibatkan 84 tenaga ahli dari berbagai disiplin ilmu. Meskipun kebanyakan berlatar belakang IT, tetapi ada beberapa SDM yang berasal dari disiplin ilmu lain. Misalnya staf untuk desain web yang bertanggung jawab atas desain web yang user friendly, staf administrasi perkantoran sebagai penunjang sistem back office bernuansa perkantoran modern dan staf ahli GIS (Geography Information System) sebagai penanggung jawab penyediaan peta digital siap tayang.
Salah satu yang cukup menarik dalam Portal Penataan Ruang adalah tersedianya berbagai info yang berkaitan dengan geografis. Misalnya, link Info Hujan, Info Longsor, Waduk dan lain sebagainya. Penyediaan data-data yang selalu di-update ini bekerjasama dengan lembaga lain yang lebih berkompeten. Misalnya Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN).
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment