Tuesday, February 3, 2009

Teknologi Penanggulangan Kemacetan

Macet menjadi masalah tiada habisnya di Jakarta dan semua kota besar dunia. Ada satu solusi Teknologi yang dapat menekan tingkat kemacetan.
Teknologi pengentas kemacetan? Jangan heran dulu, sebab itu memang ada. Setidaknya sudah cukup sukses diterapkan di Stockholm, Swedia. Aplikasi ini lebih pada sistem memanajemen lalu lintas jalan raya. Stockholm Congestion Charging Scheme , begitu nama proyek hasil kembangan Institute Business Machine (IBM) tersebut. Setelah dicetuskan pada Januari silam, terbukti proyek ini berhasil mengurangi kemacetan hingga 25 persen, meningkatkan penggunaan transportasi publik hingga 40.000 pengguna per hari, dan secara dramatis mengurangi kepadatan lalu-lintas di jam-jam sibuk

IBM, sebagai kontraktor utama yang bertanggungjawab atas perancangan, pengembangan dan pengoperasian solusi tersebut telah menjalin kerja sama yang erat dengan pihak the Swedish Road Administration dan kota Stockholm, untuk meluncurkan sebuah sistem denda kemacetan percobaan yang meliputi bidang seluas 24km2 di bagian dalam kota tersebut.
Proyek ini melibatkan kolaborasi antara para ahli konsultasi, penelitian dan teknologi IBM untuk memastikan sebuah sistem yang akurat dan efektif.

”Minat dunia terhadap tantangan ekonomi dan lingkungan hidup dari pengelolaan kemacetan terus meningkat, dan solusi percobaan yang diterapkan Stockholm merupakan tolak ukur baru dalam hal ukuran, cakupan dan kecanggihannya,” tutur John Dowson, Global Road User Charging leader, IBM. ”Ini adalah hanya salah satu contoh dari penawaran layanan IBM yang baru, sejalan dengan upaya kami untuk selalu menciptakan manfaat bagi klien-klien kami dan memanfaatkan inovasi IBM untuk mengatasi berbagai masalah sosial.”

Denda-denda
Rencana ini merupakan pengimplementasian sistem microwave tag dan beacon terbesar di lingkungan kota Eropa. Teknologi yang dipilih memungkinkan pihak kota untuk menerapkan denda yang berbeda-beda sepanjang hari, para pengemudi untuk memiliki rekening debit langsung dan pengoperasian yang lebih efisien.

Poin-poin utama dari penggunaannya di bulan pertama meliputi kemacetan di titik-titik buka-tutup jalan berkurang hingga 100.000 kendaraan per hari atau 25 persen. Sedangkan penumpang kereta dan transit meningkat 40.000 per hari Poin lain, kemacetan selama jam-jam sibuk berkurang secara dra-matis dan tidak ada masalah pengalihan lalu lintas yang lebih menguntungkan, jadwal jalur bis dalam kota harus dirancang ulang karena sekarang trayeknya lebih cepat .

Annika Billstrom, Walikota Stockholm, mengatakan: “Penting bagi saya agar Stockholm menjadi kawasan yang menarik di Eropa. Dari sudut pandang internasional, selain pertumbuhan ekonomi, kita juga harus memiliki pertumbuhan lingkungan hidup Banyak kota menghadapi masalah lingkungan hidup yang serius. Kami melaksanakan percobaan ini dengan sebuah sistem baru yang modern dan menarik, sehingga kota-kota di Eropa dan seluruh dunia dapat belajar dari kami.”

Kota ini memiliki tiga tujuan utama dalam menerapkan denda kemacetan ini: mengurangi volume lalu lintas di bagian dalam kota hingga 10%-15% di jam-jam sibuk; meningkatkan aksesibilitas ke bis-bis dan mobil; dan memperbaiki lingkungan hidup. Denda kemacetan ini adalah pajak asional, dan pendapatan yang dihasilkan akan dikembalikan ke kota Stockholm untuk diinvestasikan dalam infrastruktur transportasi umum.

No comments: